Allah ta’ala Berfirman,
{قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ}.
“Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pegawai (untuk kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pegawai ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”
(Surat Al-Qashash: 26)
Berkata Asy-Syaikh As-Sa’di,
إن موسى أولى من استؤجر، فإنه جمع القوة والأمانة، وخير أجير استؤجر، من جمعهما، أي: القوة والقدرة على ما استؤجر عليه، والأمانة فيه بعدم الخيانة، وهذان الوصفان، ينبغي اعتبارهما في كل من يتولى للإنسان عملا, بإجارة أو غيرها.
“Sesungguhnya Nabi Musa ‘Alaihis salam adalah sebaik-baik pekerja yang diperkerjakan;
Karena telah terkumpul pada diri beliau kekuatan fisik dan kekuatan amanah.
Dan sebaik-sebaik pekerja yang dipekerjakan adalah yang terkumpul padanya 2 sifat tersebut.
1. Kekuatan dan kemampuan fisik, dalam menjalankan tugas yang telah diberikan kepadanya.
2. Dan amanah, ketika menjalankan tugas tersebut tanpa adanya sikap khiyanat.Dan dua sifat inilah yang hendaknya dijadikan barometer oleh orang saat ingin merekrut orang lain untuk bekerja, untuk kontrak-kah atau yang semisalnya.”
(Taisir Al-Karim Ar-Rahman, Al-Qashas : 26)
Abu Sufyan saddadahullah