Al-Imam Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah mengatakan,
“Ya ikhwan … wajib bagi kita untuk menyelaraskan antara ucapan dan perbuatan kita. Hal ini tidak akan terwujud kecuali dengan mengikhlaskan seluruh ucapan dan perbuatan kita untuk Allah Tabaraka Wata’ala, serta muraqabah (merasa diawasi oleh) Allah Azza Wajalla dalam segala keadaan kita, ketika shalat, di toko, masjid, madrasah, dan di mobilmu.
Di setiap tempat dan di mana pun kamu berada, wajib bagimu untuk meyakini bahwa engkau memiliki Rabb (Sang Pencipta, Pemilik, dan Pengatur) yang mengawasi, memerhatikan, dan mengurusimu.
Dia mengetahui gerak-gerikmu, apa yang digerakkan oleh bibirmu, dan yang dibisikkan oleh jiwamu.”
[Al-Majmu ar-Raiq hal. 24]
Sumber :
BUAH INDAH MURAQABAHMuraqabah artinya ialah meyakini bahwa Allah selalu bersama dan menyertai seorang hamba.
Dari sifat ini akan tumbuh berbagai macam hal yang positif. Di antaranya:
1⃣ Tumbuhnya rasa malu yang menghalanginya untuk melakukan hal-hal yang tidak diridhai oleh
Allah.2⃣ Mengobarkan semangat untuk menjalankan ketaatan dan ibadah.
3⃣ Bila ia terjatuh dalam kesalahan dan dosa, ia pun bergegas untuk beristighfar dan memohon
ampun kepada-Nya.4⃣ Seseorang yang selalu merasa berada dalam pengawasan Allah akan membuatnya selalu
berhati-hati dalam berucap dan bertindak. Ia akan selalu mempertimbangkan apa pun yang akan
ia ucapkan dan ia lakukan. Bahkan ia akan berpikir dan melihat yang terbaik.5⃣ Seseorang yang selalu merasa Allah menyertainya, akan membuahkan sikap ketenangan di
hatinya saat terjadi peristiwa dahsyat.6⃣ Seseorang yang selalu merasa bahwa Allah menyertainya, ketika ia mendapatkan musibah yang
berat, ia akan segera ingat bahwa Allah menyertainya.
[Ustadz Abu Ruhmaa Sufyan Alwi]
Sumber : https://t.me/majalahtashfiyah/24