Hormatilah ayahmu saat rambutnya telah memutih, karena jika dia telah pergi, kau takkan pernah menemukan gantinya.
Kekuatanmu takkan tumbuh tanpa pengorbanannya; jadilah penopangnya saat tubuhnya melemah dan punggungnya membungkuk.
Bersikaplah lembut padanya di masa tuanya, temani dia, dengarkan nasihatnya, dan patuhilah dengan penuh adab.
Rendahkan dirimu di hadapannya; jangan meninggikan suara atau menunjukkan rasa tidak puas kepadanya.
Jangan pernah mengeluh jika kau melayaninya, karena dia telah mengorbankan banyak tenaga demi dirimu.
Ayahmu adalah modal utamamu, maka waspadalah, jangan sampai kau menyia-nyiakannya. Kau akan mengerti nilainya kelak, ketika kau menjadi seorang ayah.
Angkatlah tanganmu kepada Tuhanmu dan doakanlah kebaikan untuknya, karena dalam doa terdapat pahala yang tinggi dan keberkahan yang agung.
Sumber : https://t.me/faedahrandom/950
————————–
Syaikh Muhammad bin Ghalib Al-Umari hafidzahullah berkata,
موت الأم فقد لايعوض وموت الأب كسر لايجبر، ولولا أن الله ينسينا الفقد، ويربط على القلوب لتفطرت هذه القلوب من الحزن والألم.
“Meninggalnya Ibu adalah sebuah kehilangan yang tak tergantikan dan meninggalnya ayah adalah keretakan yang tidak bisa ditambal.
Andaikan Allah Ta’ala tidak membuat kita lupa terhadap rasa kehilangan dan menguatkan kalbu kita, niscaya akan terpecah kalbu ini karena sedih dan sakit.”
Sumber : https://t.me/KajianIslamTemanggung/18130