Dari sahabat Abu Mas’ud Uqbah bin Amru radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
“Sesungguhnya apa yang diperoleh manusia dari perkataan kenabian yang pertama adalah apabila engkau tidak (memiliki) rasa malu, berbuatlah sesukamu.”
HR. Al-Bukhari, no. 6120, 3483
Pada masa sekarang, saat seseorang tidak memiliki rasa malu, maka yang terjadi banyak melahirkan pernyataan-pernyataan kotor dan keji, pernyataan-pernyataan yang jauh dari nilai-nilai berkeadaban. Ketika sikap malu telah hilang dari seseorang, bisa memicu timbulnya perbuatan-perbuatan buruk, jahat dan sejenisnya. Lantaran tidak lagi memiliki sikap malu, perbuatan jahat dan buruk pun dilakukan terang-terangan dihadapan orang banyak.
Sikap malu merupakan pengendali diri dari perbuatan-perbuatan tidak patut. Malu untuk berbuat maksiat. Malu untuk melakukan perbuatan yang diharamkan Allah Taala.
Semoga Allah Taala menjaga dan memelihara sikap malu pada diri kita.
ditulis oleh:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
Sumber :