SEMOGA KITA MEMILIKI RASA MALU KEPADA ALLAH


Nikmat Allah Ta’ala kepada kita sangatlah banyak, tak terhitung jumlahnya.

Kalau kita mau merasakan…

Sungguh! Tidaklah satu detik pun yang kita lewati, kecuali di situ pasti ada nikmat Allah yang kita rasakan.

Dan tidaklah satu tempat pun yang kita singgahi, kecuali di situ pasti ada nikmat Allah yang kita peroleh.

Allah ‘Azza wajalla berfirman,

{وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا}

“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya.”

Namun sangat disayangkan…

Kita bukanlah orang yang pandai bersyukur. Kita seakan-akan lupa dengan nikmat Allah yang begitu melimpahnya. Kita tidak mau merasakan nikmat-nikmat Allah yang ada pada diri kita.

Bahkan kita membalas nikmat-nikmat itu dengan perbuatan dosa-dosa kita.

Allah Ta’ala berfirman,

{إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ}

“Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.”

Apakah kita tidak malu kepada Allah ‘Azza wajalla?!

Allah selalu memberikan nikmat-nikmat-Nya kepada kita, sedangkan kita terus bermaksiat kepada-Nya.

Semoga Allah membuka jalan taubat untuk kita, menjadikan kita istiqomah di atasnya dan mengakhiri hidup kita dengan husnul khatimah.

Sumber : https://t.me/belajar_beramal/3489


SUNGGUH, NIKMAT ALLAH SANGAT LUAS

Ada dalam sehat. Bisa melihat. Tubuh yang kuat. Telinga yang berfungsi jelas mendengar tiap kata dan kalimat. Sendi-sendi yang bergerak bebas tanpa terhambat. Dan yang terbesar, nikmat hidayah memeluk islam dan anugerah iman yang dipegang erat.

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ

“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” (Q.S. An-Nahl: 53)

Renungkanlah dan lihat! Betapa banyak limpahan kebaikan Allah bagi kita. Nyata dan sangat dekat.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآۗ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (Q.S. An-Nahl:18)

Abud Dardaʼ radhiyallahu ‘anhu mengingatkan,

مَن لَمْ يَرَ لِلَّهِ عَلَيْهِ نِعْمَةً إلّا فِي الأكْلِ والشُّرْبِ، فَقَدْ قَلَّ فَهْمُهُ، وحَضَرَ عَذابُهُ.

“Barang siapa yang melihat bahwa nikmat Allah dalam dirinya hanya pada makan dan minum, artinya pemahamannya rendah dan dekat dengan azab.” [Diriwayatkan Abu Dawud (Az-Zuhd, no. 210)].

Kekurangan satu dua nikmat, jangan membuat kita merasa jadi orang yang hidupnya paling berat. Nikmat-nikmat Allah yang sekian banyak itu, terus dan tetaplah diingat. Itu agar hati kita tetap baik dan sehat. Agar nikmat berlanjut hingga akhirat.

Ya Allah, bantu dan tolonglah kami untuk mengingat-Mu, mensyukuri segala nikmat-Mu, dan semakin baik dalam menghamba kepada-Mu.

‎Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
Hari Ahadi, 05 Rabiʼul Awal 1444 / 01 Oktober 2022

Sumber : https://t.me/nasehatetam/6794