SHALAT YANG BENAR AKAN BERDAMPAK PADA PERILAKU SEORANG HAMBA
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata :
Pada shalat yang benar akan berdampak pada perilaku seorang hamba dan pada amalan-amalan yang lainnya, Allah ta’ala berfirman :
ِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) bahwa mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). (Al-‘Ankabut: 45).
Maka orang yang shalat dengan menghadirkan hatinya dan khusyu’ serta mendatanginya untuk mengagungkan Allah, maka yang seperti ini dia akan keluar dengan sholat yang memberi manfaat baginya yaitu akan mencegahnya dari kejelekan dan kemungkaran, serta dia akan mendapatkan kemenangan.
Adapun orang yang shalat dengan shalat yang pura-pura (palsu), tanpa menghadirkan hatinya, tanpa ke khusyuan’, hatinya di lembah dan jasadnya di lembah yang lain, maka yang seperti ini tidak akan mendapatkan manfaat dari shalatnya itu selamanya.”
Al-Muntaqa min Fatawa asy-Syaikh al-Fauzan 3/53-54
Sumber : https://t.me/hikmahsalafiyyah
KENAPA SHALAT TIDAK BERPENGARUH APA-APA
Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Oleh karena itu kita dapati jika orang lalai dalam shalatnya maka selesai shalat keadaan hatinya sama seperti keadaan hatinya saat sebelum shalat. Kondisi hatinya sama persis.
Tidak tambah bercahaya, tidak bertambah imannya, juga tidak semakin benci pada perbuatan keji dan mungkar, padahal Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwa shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Lalu mengapa seseorang ketika habis shalat dia tidak merasa benci pada perbuatan keji dan mungkar? (Jawabannya) Karena shalatnya hanya shalat anggota badan saja, tidak shalat dengan hatinya. Poin ini -semoga Allah membantu kita-, pada zaman sekarang banyak orang yang diuji dengan hal ini. Mereka selalu menanyakan bagaimana solusinya?
Sebenarnya solusinya mudah. Yaitu kamu berusaha menghadirkan hati ketika sedang shalat, dari awal sampai akhir. Latih dirimu menjalankan hal ini, paksa dirimu untuk melakukannya sampai kamu merasakan nikmatnya ibadah.”
(Tafsir Surah al-Ma-idah, II/332)
Menjalankan poin yang kami beri tanda tebal di atas akan sangat terbantu jika seseorang mengiringinya dengan usaha memahami bacaan shalatnya.
Untuk bantu mewujudkannya, referensi berikut ini bisa menjadi rujukan yang bagus. Baca secara bertahap dan diterapkan secara bertahap pula.
Semoga Allah mudahkan dan menguatkan tekad kita untuk mewujudkannya.
Sumber:
@nasehatetam