UCAPAN DAN PERBUATAN HARUS SAMA

Dari Ibnu Mas‘ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda,

“Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran mengantarkan kapada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Apabila seseorang jujur dan senantiasa berusaha di atas kejujuran, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai shiddiq ‘orang yang jujurʼ.

Dan jauhilah perbuatan dusta, karena dusta akan mengantar kepada perbuatan jahat, dan perbuatan jahat akan membawa seseorang ke neraka. Dan apabila seseorang terus berbuat dusta dan senantiasa memilih berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

Muttafaqun ‘alaihi [H.R. Al-Bukhari (6094) dan Muslim (2607)].
————————————————————————
Petikan Pelajaran dari Hadits

  1. Jangan ragu untuk selalu jujur. Dunia memang tempat ujian, jadi manusiawi memang apabila di kondisi tertentu muncul rasa takut untuk jujur.

Takut dicela, takut di-phk, takut ditinggalkan kawan-kawannya, takut jatuh nama baiknya, atau takut apa saja. Munculnya ketakutan ini adalah ujian kejujuran untuk kita.

Tapi bagaimanapun kondisi yang terbayang di depan, akhir kejujuran tetap keselamatan. “… karena kejujuran mengantarkan kapada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga.”

Begitu pun sebaliknya, sekuat apa pun kedustaan menjanjikan keamanan, akhirnya pasti keburukan. Hasilnya lebih buruk daripada kemungkinan buruk yang kita takutkan apabila memilih jujur. “… dusta akan mengantar kepada perbuatan jahat, dan perbuatan jahat akan membawa seseorang ke neraka.”

Berkata Imam Ibnu Hibban, “Kejujuran akan mengangkat seseorang di dunia dan akhirat. Sedangkan kebohongan akan menghancurkan pelakunya di dunia dan akhirat.”
Raudhatul Uqalaʼ, hlm. 54.

  1. Sifat jujur akan terbentuk dengan usaha keras. Ketika biasa berkata jujur, maka kondisi yang sulit pun tidak menggoyahkan lisannya untuk berdusta. [Minhah al-‘Allam (10/317)].

Lihat kembali yang disampaikan oleh Nabi ﷺ tadi, “… dan senantiasa berusaha di atas kejujuran,” Jadi, jujur perlu usaha, perlu mujahadah.

Begitu pula kedustaan, terbentuk pada seseorang karena sering melakukannya. “Apabila seseorang terus berbuat dusta dan senantiasa memilih berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

  1. Jujur adalah pintu tiap kebaikan. [Syarah Kitab al-Jamiʼ karya Abdul Muhsin al-Qasim, hlm. 149].

Kata ((الْبِرِّ)) dalam hadits di atas menunjukkan arti segala jenis kebaikan. “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran mengantarkan kapada ((الْبِرِّ / kebaikan)).”

Maka siapa yang jujur, berarti ia juga telah membuka pintu segala kebaikan; berkah rezeki, paham ilmu syar‘i, mendapat hidayah, dan lain-lain.

  1. Melakukan amal baik akan memudahkan kita untuk mengerjakan amal baik lainnya. [Fath Dzil Jalali wal Ikram (9/693)].

Jadi, kerahkanlah usaha untuk taat, maka ibadah setelahnya menjadi lebih ringan. “… kejujuran mengantarkan kapada kebaikan.”

‎Judul asli :
AKHIR KEJUJURAN SELALU KEBAIKAN
https://t.me/nasehatetam